Jumat, 15 Januari 2021

DIBALIK SEBUAH PENDERITAAN IBRANI 12:6-11

MENGEJUTKAN! Pria Tua 8 Jam Mendaki Gunung Pikul Beban 70 Kg, Hasilnya. :  Okezone NewsSepanjang sejarah dunia, orang Kristen selalu mengalami penindasan yang semakin berat dan jahat. Ada tekanan yang datang dari para tetangga maupun pemerintahan setempat. Ada penganiayaan terjadi dalam lingkup lokal maupun nasional. Bahkan ada juga orang-orang yang tidak suka atas kesuksesan kita. Bagaimana kita seharusnya menyikapi keadaan ini?

Orang Kristen harus menyikapi penderitaan dan penganiayaan yang dialaminya dari 2 sudut pandang.

Pertama, Orang Kristen harus memandang kesulitan dan penderitaan sebagai sebuah disiplin (tertib, taat). Allah tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Walaupun Allah tidak memberikan alasan mengapa harus mengalami sebuah penderitaan tertentu, namun Allah menjelaskan secara rinci dan hati-hati tentang apa yang Ia lakukan. Yaitu Allah memperlakukan Kristen seperti seorang ayah yang bijaksana memperlakukan anak-anak-Nya. Allah mendisiplin Kristen demi kebaikannya dan supaya beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Perspektif ini membuat penderitaan yang Kristen alami terasa jauh lebih ringan. Orang Kristen tidak perlu lagi bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan sehingga Allah menghukumnya. Orang Kristen dapat bertahan dan melewati penderitaannya dan keluar sebagai pemenang, karena ia yakin bahwa penderitaannya juga merupakan bentuk ekspresi kasih Allah.

Kedua, jika kita meragukan apakah mungkin Allah tega membiarkan anak-anak yang dikasihi-Nya menderita, lihatlah Yesus. Ia telah menderita terlebih dahulu. Yang memimpin dan membawa iman kita kepada kesempurnaan, Yesus Kristus, telah mengalami sebuah penderitaan yang maha dahsyat, walaupun Dia adalah Anak Tunggal Allah.

Siapa yang mau dukacita? Pasti tidak ada. Tetapi Tuhan izinkan hal ini untuk kita agar kita menjadi pribadi yang sadar dan bersandar dengan Tuhan, bukan orang yang menganggap diri bisa, mampu sendiri. Jangan kita cuek dengan Tuhan. Tuhan bisa ubah duka menjadi suka.

Sekarang. Seberapa dekat saudara dengan Tuhan? sebatas tahu, kenal, atau kenal baik.Tahu tidak kapan Tuhan sedang marah? Sedang berduka, sedang tersenyum dengan kita? Mulai sekarang Kita harus berusaha mengenal baik Tuhan kita. Agar kita tahu hal apa yg membuat Tuhan tersenyum dan hal apa juga yg membuat Tuhan diam terhadap kita.

Renungkan: Keyakinan bahwa Allah tetap mengasihi Anda dan mempunyai tujuan yang baik di balik penderitaan itu, merupakan sumber kekuatan untuk terus bertahan di dalam penderitaan. Hanya jangan pernah berharap keuntungan secara ekonomi jika Anda harus kehilangan sebuah pekerjaan. Jangan pernah berharap keuntungan secara kesehatan jika Anda menderita penyakit yang berat.

Namun berharaplah keuntungan rohani dari penderitaan yang dialami. Jika kita berserah kepada Allah, Dia akan bekerja di dalam hidup kita dan melalui penderitaan ini kita akan bertumbuh di dalam kekudusan. Bahkan kita akan menuai kebenaran dan damai sejahtera yang sudah disediakan bagi anak-anak-Nya yang sedang mengalami penderitaan. (WAF)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN SIAPA-SIAPA YUNUS 2:1-10