Senin, 18 Januari 2021

SOTERIOLOGI

 

Tuhan Yesus, Terima Kasih untuk Anugerah Keselamatan yang Kau Berikan |  WarungSaTeKaMu.org

Begitu banyak orang merasa bahwa dirinya tidak baik karena begitu banyaknya dosa dan pelangaran yang mereka perbuat, sehingga kebanyakan orang juga menganggap bahwa dirinya tidak mungkin masuk ke sorga. Dalam buku yang penulis baca menjelaskan tentang suatu penebusan.  Penggenapan penebusan berkenaan dengan apa yang seringkali disebut sebagai pendamaian. Pendamaian adalah suatu pengakuran atau perujukan yang Allah lakukan untuk manusia, sehingga manusia yang sudah jatuh dalam dosa (bermusuhan) diperdamaikan kembali oleh Allah. Jelas di dalam Yoh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Tidak ada orang yang mengagungkan kasih Allah lebih daripada rasul Paulus yang mengatakan bahwa, “Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Rm 5:8). Kasih Allah sudah dimulai sejak manusia belum ada di dunia, Allah sudah memilih dan menetapkan setiap orang sejak semula (predestinasi). Dalam kasih ia telah menentukan kita dari awal oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan hatiNya (Ef 1:4-5). Kasih Allah yang menjadi sumber pancaran pendamaian ini bukanlah kasih biasa, kasih ini adalah kasih yang memilih dan kasih yang menentukan.

Kasih bukanlah sesuatu yang biasa-biasa saja, tetapi kasih adalah cinta yang langsung dari Allah sendiri, sebab Allah sendiri adalah kasih dan hal itu bersifat keharusan, melekat, dan kekal. Seperti Allah adalah Roh, dan juga adalah terang, maka Ia pun adalah kasih. Tetapi, merupakan suatu keharusan yang mendasar untk menyadari bahwa bukanlah merupanakan suatu keharusan bagi Allah untuk mengasihi setiap orang dengan kasih yang memilih seperti itu. Allah tidak harus menetapkan kasih yang sedemikian khusus dan kekal bagi obyek-obyek yang sama sekali tidak menginginkannya dan yang suka melayani kejahatan.

Oleh sebab itu, penyataan kasih Allah merupakan penyebab atau sumber pendamaian. Harus ditegaskan sebagai sesuatu pernyataan yang pasti. Kasih Allah bagi semua orang tidak pernah terbatas sehingga kasih tersebut bisa dirasakan semua orang. Tetapi yang menjadi pertnyaannya mengapa Allah harus megasihi manusia, dan sebagai tanda perdamian antara manusia dengan Allah, maka harus ada yang dikorbankan yaitu Anak Allah dan mengapa juga harus dengan darah Tuhan yang mulia, mengapa tidak dengan darah binatang atau yang lainnya sehingga Yesus  harus mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia.

Di antara banyak awaban yang diberikan, ada dua yang terpenting. Pertama, pandangan yang dikenal sebagai keharusan hipotesis, dan kedua, pandangan yang dapat disebut sebagai keharusan konsekuensi absolut.  Yang pertama diepegang oleh banyak orang terkenal seperti Agustinus dan Thomas Aquinas, sementara yang kedua sering dipandang sebagai posisi Protestan yang lebih klasik. Pandangan yang dikenal sebagai keharusan hipotesis berpegang bahwa Allah dapat memberikan pengampusanan dosa dan menyelamatkan orang percaya tanpa pendamaian ataupun pemuasaan, cara lain terbuka bagi Allah karena semua hal mungkin bagiNya. Tetapi, cara pengorbanan Anak Allah merupakan cara yang Allah pilih di dalam anugerah dan hikmat kedaulatanNya, karena ini merupakan cara yang paling banyak manfaatnya dan cara diamana anugerah Allah dinyatakan dengan lebih luar biasa. Tidak ada hal yang tidak bisa Allah lakukan, semua dapat Allah lakukan apabila Ia menghendakinya. Tanpa penumpahan darah, secara aktual tidak ada pengampunan atau keselamatan. Namun, baik di dalam natur Allah maupun natur pengampunan dosa, tidak ada hal yang mengharuskan penumpahan darah tersebut.

Pandangan yang kedua yang disebut dengan keharusan konsekuensi absolut. Istilah konsekuensi dalam pengertian ini menunjuk kepada fakta bahwa kehendak atau dekrit Allah untuk menyelamatkan manusia merupakan anugerah yang bebas dan berdaulat. Menyelamatkan orang yang terhilang bukanlah merupakan suatu keharusan yang absolut, tetapi merpakan etikad baik dari Allah yang berdaulat. Berbeda dengan pandangan yang pertama yang merupakan keharusan bagi Allah untuk menyelamatkan manusia sehingga manusia diselamatkan. Dalam bagian yang kedua ini tidak ada keharusan atau kewajiban bagi Allah untuk menyelamatkan manusia, tetapi disini Allah sendirilah yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia.

 

Dalam membicarakan natur pendamaian, ada baiknya untuk mencoba menemukan beberapa kategori yang menyeluruh. Dalam berbagai aspek pengajaran Alkitab dapat dimasukkan ke dalam kategori yang lebih luas. Kategori yang lebih spesifik melalui Alkitab menyatakan karya pendamaian Kristus adalah pengorbanan, propisiasi, rekonsiliasi dan penebusan atau rendemsi. Banyak cara yang Allah laukan unuk membuat manusia akhirnya bebas dari dari maut yang seharusnya diterimanya. Allah terus-menerus menjaga dan memelihara semua manusia agar manusia dapat menerima kasih dan anugerahNya. Tetapi karya penebusan Allah ini dibutuhkan yang namanya  respon dari pihak manusia sehingga apa yang dilakukan Allah untuk manusia tidak sia-sia. Dibutuhkan suatu ketaan untuk terus-menerus menjaga relasi yang baik dengan Allah.

Kesempurnaan pendamaian Kristus dalam polemik Protestan telah ditegaskan kembali untuk melawan doktin dari Roma Katolik. Roma Katolik menekankan bahwa karya penyempurnaan yang digenapkan oleh Kristus tidak melepaskan orang beriman dari kaharusan memenuhi pemuasan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Menurut teologi Roma Katolik, semua dosa masa lalu berikut hukuman kekal maupun temporalnya atau waktunya telah dibersihkan secara total melalui baptisan. Untuk melawan ajaran tentang pemuasaan oleh manusia ini, orang Kristen menegaskan bahwa pemuasan oleh Kristus merupakan satu-satunya pemuasaan terhadap dosa yang sedemikian sempurna dan sudah final. Kesempurnaan pendamaian hanya didapat di dalam Kristus saja diluar Kristus maka tidak ada pendamaian yang sempurna. Tetapi bagi orang Katolik cukup dengan baptisan saja mereka dapat diselamatkan dari dosa-dosa mereka dan pandangan ini di tolak keras oleh orang Kristen Protestan.

Tuhan Yesus mati di kayu salib bukan saja untuk satu atau dua orang saja, tetapi Tuhan Yesus mati bagi seluruh manusia. Manusia digambarkan seperti domba yang tersesat dan tidak tahu kemana harus mencari jalan pulang, tetapi Allah datang sebagai gembala yang mencari domba-dombaNya yang hilang. Banyak sumber dan pandangan mengenai pendamaian dan penebusan hanya ada satu sumber yang sah mengenai karya penebusan Kristus dan sumber itu adalah Alkitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN SIAPA-SIAPA YUNUS 2:1-10