Kamis, 14 Januari 2021

KEBAHAGIAN ORANG FASIK SEMU MAZMUR 37:1-5

5 Zodiak Ini Diramal Kaya Raya Sebelum Usia 30 : Okezone Lifestyle 




Tidak ada seorangpun yang lahir di dunia ini tahu akan bagaimana kehidupannya kelak. Sekalipun orangtua yang melahirkan dan bahkan merawat dan membesarkannya, juga tidak tahu. Karena segala sesuatu merupakan misteri dan rahasia Tuhan Amsal 19:21 “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana”. 

Setiap insan tentu mempunyai kerinduan yang sama, yaitu hidup damai dan bahagia. Tetapi apakah kita tahu dimana letak kebahagiaan itu? Dunia mengatakan bahwa kebahagian adalah keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenagan, cinta, kepuasan atau kenikmatan. Lalu bagimana Alkitab menjelaskan tentang kebahagiaan tersebut, Pengkhotbah 8:12 menjelaskan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang takut akan Tuhan. “orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.” Sudahkah kita menjadi pribadi yang takut akan Allah? Bisa jadi karena seringnya melawan Allah maka kita tidak bisa merasakan berkat-berkat Tuhan yang selalu Allah limpahkan dalam hidup kita sehingga sulit bagi kita untuk bersyukur.

Mazmur ini adalah sebuah Maschil – mazmur pengajaran. Mazmur ini menguraikan dan menjelaskan beberapa pokok bahasan terslit yag ada dalam Buku Sang Pemelihara, yaitu tentang keberhasilan orang jahat dan aib orang benar, pemecahan masalah atas kesukaran-kesukaran yang ditimbulkan karena semua itu, serta himbauan bagaimana kita harus bersikap di dalam keadaan yang suram tersebut. Nasihat untuk Orang Bijaksana. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat. Ayat pembukaan mengemukakan pepatah mendasar bagi pandangan yang dewasa: Jangan marah atau iri terhadap orang-orang yang kelihatannya makmur kendatipun mereka jahat. Sebaliknya, orang bijaksana hendaknya: percayalah, bergembiralah, serahkanlah diri kepada Tuhan, berdiam dirilah, dan nantikanlah Tuhan [dengan sabar]. Ini adalah penyembuhan yang positif untuk kedongkolan dan iri hati.

Mengapa orang percaya tidak boleh marah melihat orang fasik bahagia? Ini pertanyaan penting untuk kita pikirkan dan renungkan. Tiga kali pemazmur menasihati para pembacanya agar jangan marah kepada orang yang berbuat jahat Mazmur 37:1,7,8. Ini suatu perintah yang sangat jelas bahwa tidak ada untungnya sama sekali kita membandingkan hidup dengan orang lain, karena setiap orang punya jelan hidup dan tujuan masing-masing. Ayat 9 menjadi jawaban dari setiap pertanyaan yang ada.

Memang kita mudah pesimis dan kecil hati kalau melihat kefasikan merajalela di sekeliling kita. Bahkan sering kali lingkungan kerja kita pun dipenuhi dengan praktek-praktek kefasikan. Saat seperti itu, kita perlu belajar mengarahkan mata rohani kita kepada Tuhan, dengan lebih banyak berdoa dan merenungkan firman Tuhan untuk meneguhkan iman kita bahwa Tuhan masih pegang kendali atas hidup ini.

Berhentilah membandingkan hidup dan iri hati terhadap orang yang tidak takut akan Tuhan. Hiduplah dalam terang kasih Tuhan, sehingga langkah hidup kita semakin jelas dan mendekat pada Tuha. (WAF)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN SIAPA-SIAPA YUNUS 2:1-10